Betale dan Syair Mikraj


Betale dan Syair Mikraj
(Bahasa santun Uhang Kincay)

Oleh: Nukman, S.S.


Kehidupan berbangsa dan bernegara banyak ditentukan oleh kualitas anggota masyarakatnya. Salah satu penanda kualitas adalah kemampuannya dalam berbahasa, baik secara lisan maupun secara tertulis. Kualitas berbahasa seseorang dapat juga dinilai dari tutur kata yang diucapkannya. Bahasa yang benar tidak saja karena konstruksi tata bahasanya benar, tetapi juga karena disampaikan dengan cara yang tepat sesuai dengan situasi, kondisi, dan sasaran pembicaranya.

Bila bahasa menentukan bangsa, berati bahasa seseorang akan menentukan kualitas “bangsa”, kualitas budayanya.
Pemerolehan bahasa yang santun ini tidak dengan serta merta dapat dilakukan dan didapatkan oleh seseorang. Kebiasaan dari sejak dini dan lingkungan sosial masyarakat akan banyak menentukan pola berbahasa seseorang.Dalam konteks budaya Indonesia, salah satu sumber berbahasa dengan santun dapat diambil dari pantun. Karena sifat kesantunannya, pantun hampir tidak pernah melukai hati orang meskipun pantun yang dimaksudkannya tersebut dimaksudkan sebagai kritikan.

Pantun telah sangat lama dikenal sebagai bagian dari tradisi masyarakat budaya Indonesia, meskipun memang kini tidak banyak yang menggunakannya. Pantun dapat digunakan dalam berbagai kesempatan, baik ritual maupun dalam kehidupan keseharian kelompok masyarakat. Kalangan yang memakainya pun beragam, tua muda dan bahkan anak-anak memakainya dalam permainan tradisional atau dalam lagu-lagu permainan anak. Banyak hal dapat disampaikan dalam pantun: nasehat, petuah, sindiran, kritikan, berbagai ajaran termasuk ajaran agama, pesan, ungkapan kasih sayang antaranggota keluarga atau antarkekasih, harapan, etos kerja, pendidikan, dan berbagai ekspresi lainnya. Karena itu, pantun dapat dibagi atas berbagai jenis, seperti pantun nasehat, pantun remaja, pantun muda-mudi, pantun anak-anak, dan juga berbalas pantun, yaitu pantun yang dibawakan secara berpasangan. Pantun pada umumnya terdiri dari 4 baris: 2 baris pertama merupakan sampiran, yaitu bait-bait yang menyampaikan arahan untuk dijawab pada 2 baris berikutnya yang merupakan isi pantun tersebut. Akan tetapi, dalam perkembangannya dan juga dalam berbagai jenis pantun yang dapat dijumpai di Nusantara ini, tidak semua pantun harus memakai kriteria seperti yang disebutkan di atas.

Betale dan Syair Mikraj

Betale dan Syair Mikraj merupakan dua sastra lisan Kerinci yang menggunakan medium bahasa yang berbeda. Syair Mikraj dituturkan dengan menggunakan bahasa Indonesia, sementara betale menggunakan bahasa Kerinci. Dengan dua bentuk bahasa itulah, maka dapat disimpulkan bahwa tidak semua sastra lisan di Provinsi Jambi menggunakan Bahasa Melayu Jambi.
Betale dan Syair Mikraj merupakan sastra lisan yang terdapat di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi. Betale dan Syair Mikraj pada awalnya dituturkan, namun dalam perkembangannya telah ada yang dituliskan. Walaupun dituliskan, naskah betale dan syair mikraj tersebut belum bisa mewakili keseluruhan pernyataan sastra lisan tersebut. Misalnya gerak dan irama yang dilakukan penutur.
Kabupaten Kerinci merupakan salah satu daerah yang terletak dibagian Barat Provinsi Jambi, daerah ini selain dikenal dengan kekayaan objek wisatanya. Juga memiliki koleksi naskah kuno terbesar dibandingkankan dengan kabupaten lain yang di Provinsi Jambi. Koleksi naskah kuno tersebut merupakan milik masyarakat yang hak pewarisannya telah diatur dalam sistem adat mereka. Akibatnya, tidak semua naskah kuno Kerinci itu bisa diperlihatkan baik ke filolog maupun ke masyarakat biasa. Biasanya naskah kuno Kerinci ini banyak diturunkan pada pelaksaanaan kenduri seko, yang pelaksananaanya menyesuaikan dengan ada tidaknya penukaran gelar pemuka adat.
Berbeda halnya dengan naskah kuno(sastra tulis), pengambilan data sastra lisan Kerinci justeru lebih mudah. Karena peneliti hanya diharuskan untuk membayar biaya pertunjukkan, tidak ada aturan yang mengharuskan pertunjukkan untuk dilakukan pada saat kenduri seko ataupun acara adat lainnya.
Sastar lisan merupakan cerminan kreativitas mental masyarakat, kreativitas yang tetap menjaga dan mengedepankan unsur kemurniannya. Sastra lisan Betale dan Syair Mikraj memiliki fungsi yang berbeda. Betale merupakan refleksi rasa syukur, hubungan manusia dengan manusia, dan manusia dengan Tuhannya. Sementara Syair Mikraj lebih mengedepankan bentuk kekuasaan Ilahi Rabbi di samping hubungan manusia dengan Tuhannya.
Dua sastra lisan tersebut, hanya dituturkan pada bulan tertentu saja. Syair Mikraj dituturkan pada bulan Rajab, pada saat perayaan Israk Mikraj Nabi Muhammad SAW. Syair mikraj ini terdiri dari 259 bait, 5 bait bagian pembuka, 4 bait penutup, dan 250 bait yang berisikan kisah perjalanan Rasullullah saat menjemput shalat lima waktu.

Berikut beberapa bait Syair Mikraj :
1. Bagian pembuka syair
Dengan bismillah saya mulai
Mengarang syair mikraj nabi
Nabi Muhammad Rasul Illahi
Israk dan mikraj dimalam hari

Alhamdulillah kata kedua
Memuji Allah tuhan semesta
Syalawat dan salam pada rasulnya
Sahabat setia serta keluarga

Sesudah memuji pada illahi
Di atas kertas pena menari
Mohon kehadirat rabbulizzati
Semoga karangan Allah berkati

Mengigatkan ayat quran suci
Siapa membesarkan syariat Islami
Iman dan taqwa kokoh dihati
Begitu pula israk dan mikraj nabi

Mukaddimah tidak dipanjangkan lagi
Cukup disini sekedar bayangan
Saudara membaca harap betulkan
Khilaf dan sesat kalau kejadian

2. Kutipan bagian isi syair
Petang ahad dimalam isnin
27 rajab udara pun dingin
Datang perintah rabbul alamin
Mikraj ke langit Muhammad amin

Petang ahad dimalam hari
Datang perintah dari illahi
Menyuruh jibrail turun ke bumi
Menjeput Muhammad rasul yang ummi

Mikail Israfil keduanya serta
Membawa buraq kuda disyurga
Muhammad dituju pada tempatnya
Beliau tidur sedang nyenyaknya

Dihijir Ismail terbaring diri
Hamzah dikanan Jakfar dikiri
Ketelaga zam-zam didukungnya nabi
Serta menyampaikan perintah illahi


Dimalam itu perintah Tuhan
Tuan ke langit akan dinaikkan
Sebelum itu dada dibersihkan
Mari kemari saya kerjakan 4

Jibrail bekerja dengan segera
Membelah dada nabi yang mulia
Dari cekuk leher sampai ke bawahnya
Dibersihkan semua di dalam dada

Disuruh mikail pergi ke telaga
Mengambil zam-zam satu dua timba
Pencuci hati nabi yang mulia
Supaya hidupnya berlapang dada

Diambil lagi timba yang lain
Berisi hikmah imam dan yakin
Halim pengasih sempurna mukmin
Dibawanya dari Jannatun Nain

Ditutupkan dada dengan segera
Surutlah dada sebagai bermula
Luka tidak bekas tiada
Nabi pun duduk dengan senangnya

Kemudian jibrail bekerja lagi
Mencap antara belikat nabi
Hatamunnabi penyudahan nabi
Hingga kiamat tiada lagi

Jibril memanggilkan buraq itu
Wahai mikail lekaslah bantu
Lalai dan lengah tiada padamu
Kodrat iradat pasti berlaku

Diambilnya buraq yang telah sedia
Cukup berkekang serta pelana
Tijak-tijak emas di syurga
Jibrail memegang tali kekangnya
Buraqpun liar merupakan diri
Seolah tak ridho dikendarai
Jibrail berkata dengan cemeti
Wahai buraq Alatastami

3. Bagian penutup
Wahai saudara tolong ikhwani
Syair Mikraj habis disini
Simpan masuk dalam hati
Pedoman hidup di dunia ini

Masukkan benar ke dalam dada
Segala ajaran mana yang ada
Larang menentangnya jauhi semua
Coba amalkan sehabis tangga

Alhamdulillahirabbil Alamin
Dijadikan kami umat muttakin
Umat yang saleh tulus dan yakin
Semoga menjadi aulia solihin

Ya Allah Azzawajalla
Masukkan kami ke dalam syurga
Terjauh dari api neraka
Terhindar dari segala bencana

Syair ini dituturkan oleh kaum perempuan dengan irama yang cukup khas, syair disampaikan menjelang uraian Israk oleh penceramah. Mbacu sa’e (membaca syair), mereka yakini sebagai media untuk mengetahui secara jelas kisah perjalanan Nabi Muhammad, SAW pada saat menjemput shalat lima waktu. Sastra lisan ini dapat ditemukan di Desa Sebukar dan beberapa desa yang ada di Kecamatan Sitinjau Laut Kerinci.
Berbeda hal dengan Syair Mikraj, betale dilakukan pada saat musim haji. Setiap malam menjelang keberangkatan jamaah, petale senantiasa mengunjungi rumah calon jamaah atau di rumah warga yang sengaja mengundang calon jamaah dan petale untuk menuturkan isi yang ada di dalam setiap bait tale yang mereka miliki. Betale memiliki berbagai bentuk, misalnya tale pengantar dan tale pelepasan. Kebiasaan yang diwarisi secara turun-temurun ini tidak hanya untuk orang tua saja, akan tetapi pada saat sekarang ini telah banyak diikuti generasi muda Kerinci.
Berikut ungkapan yang digunakan saat betale :

Ilok nia puggei ke luhak
Dame dapek puntuoh tubeuh
Ilok nia puggei ku mekah
Amal dapek duseu tubueh

Lah pueh dudeuk mungince
Munukak-munukak ugei
Lah pueh dudeuk bupike
Ku mukah ugeu maku sna atai

Sungguh jeuh pgeiku gua
Jalan rusak banyak berlumpur
Kayo di lupeh dengan doa
Supayo dapek haji yang mabrur

Sejak pagei mumakan manggauh
Uhang Hiang mumasang bendera
Terupat terpuji meminta maaf
Tumakah tuminang mintak direla

Apa guno pasang pelito
Kalau tidak dimakan apai
Apa guno nahu harto
Harto idiek jadi kantai

[+/-] Selengkapnya...

Wisata Danau Di Kerinci



Danau ini dinamakan Danau Gunung Tujuh adalah karena letaknya yang berada diantara tujuh puncak gunung dan merupakan salah satu sumber aliran sungai Batang Hari yang mengalir sampai Laut Cina Selatan. Danau ini merupakan danau vulkanik, dengan ukuran panjang + 4,5 km dan lebar + 3 km dengan kedalaman sekitar 40 m. Selain keindahan panorama alam yang memukau, keunikan yang dimiliki Danau Gunung Tujuh adalah letaknya yang menjadikannya sebagai danau tertinggi di Asia Tenggara, dengan ketinggian 1.996 m dpl. Untuk mencapai Danau Gunung Tujuh mulai dari Sungai Penuh dapat dilakukan dengan menggunakan kendaraan umum selama + 2 jam (sekitar 56 km) sampai pintu gerbang Gunung Tujuh di Desa Pelompek. Selanjutnya perjalanan hanya dapat ditempuh dengan dengan jalan kaki mulai dari Pos Resort Gunung Tujuh selama + 3 jam.

Perjalanan relatif mudah karena sudah terdapat jalan setapak dengan kondisi cukup baik. Terdapat juga dua buah shelter sebagai tempat istirahat, salah satunya terletak di pinggir danau dimana dapat dijumpai Kelinci Sumatera (Netso), yang merupakan salah satu jenis endemik. Sepanjang perjalanan, pengunjung dapat menikmati keindahan hutan, kicauan berbagai jenis burung dan beragam jenis satwa. Pengunjung juga dapat menikmati anggrek alam yang dikoleksi dari kawasan dan atraksi gajah latih yang siap membawa pengunjung berkeliling di sekitar areal Camping. (http://kerinciseblat.org)

[+/-] Selengkapnya...

Wisata Gunung Di Kerinci



Banyak hal menarik di Gunung Kerinci selain statusnya sebagai gunung tertinggi di Pulau Sumatera. Jalur pendakian gunung ini menembus setidaknya dua formasi hutan berdasarkan ketinggian, mulai dari hutan hujan pegunungan (1500 – 2500 m dpl) yang didominasi oleh famili Dipterocarpaceae, Lauraceae dan Myrtaceae sampai formasi hutan sub alpin dengan jenis tumbuhan dominan dari famili Lauraceae, Fagaceae dan Ericaceae. Wilayah sekitar gunung kerinci juga jadi tempat yang menarik untuk melakukan pengamatan satwa terutama burung. Di sekitar lokasi itu bahkan ditemui burung Paok Kepala Besar (Pitta schneider) yang sudah seratus tahun tidak pernah ditemukan.
Gunung Kerinci terletak di perbatasan Kabupaten Kerinci Jambi dan Kabupaten Solok Sumatera Barat.

Hanya ada satu jalur pendakian untuk mencapai puncak gunung ini yaitu dari Desa Kersik Tuo Kecamatan Kayu Aro yang berjarak ± 40 km dari Sungai Penuh. Jalur pendakian tersebut berupa jalan setapak yang telah dilengkapi papan penunjuk arah serta beberapa shelter untuk beristirahat. Terdapat juga beberapa mata air, tetapi terkadang kering pada musim kemarau sehingga disarankan untuk membawa persediaan air yang cukup banyak dari bawah. Dengan berjalan santai diperlukan waktu 10 – 12 jam untuk mencapai puncak Gunung Kerinci.


Gunung Lainnya

Gunung Seblat secara administrasi terletak di Kabupaten Lebong kecamatan Lebong Utara.Desa sekitar gunung Seblat antara lain Air Lisai, Seblat Ulu, Katenong .Untuk menuju puncak seblat dapat dilakukan dari Desa Air Lisai, Desa Seblat Ulu, Desa Katenong atau Dapat dilakukan trekking dari Muara Madras, Kecamatan Jangkat, Provinsi Jambi.Hutannya masih lebat, terdapat padang satwa dan sumber air panas.

Gunung masurai berada di Dusun Sungai Lalang, Desa Nilo Dingin, jalan lintas ke Jangkat (jalan kaki 6 jam mencapai puncak atau berkisar 10 km..Terdapat dua danau yaitu Danau Kumbang dan Danau Mabuk yang akan dilewati jalannya sebelum mencapai puncak, panorama alamnya sangat menarik.Hutannya relatif masih baik kondisinya. Aksesibilitas Bangko – Jangkat – Nilo dingin ( 6 Jam perjalanan mobil), Nilo dingin – Sungai lalang – puncak ( 6 Jam berjalan kaki ).

Gunung raya merupakan gunung kedua tertinggi di Kabupaten Kerinci setelah Gunung Kerinci. Gunung ini sudah tdak ada aktivitas vulkanologinya. Gunung Raya terletak antara Kecamatan Sungai Penuh ( Desa Renah Kayu Embun ) – Kecamatan Gunung raya ( Lempur ).Tinggi lebih kurang 2500 M dpl.
untuk menuju lokasi ada 2 jalur :Jalur Sungai penuh – Renah kayu Embun ( 2 Jam perjalanan mobil ) – puncakJalur Sungai penuh – Lempur - puncak

Kawasan gunung sumbing terletak di desa Nilo dingin ( 18 Km dari Gunung Masurai ) kawasan ini banyak terdapat padang pengembalaan satwa, Puncak Gunung, Sumber air panas, danau dan hutan lebat.
AKSESSIBILITAS
Bangko – Jangkat – Nilo dingin ( 6 Jam perjalan mobil )
Nilo dingin – puncak sumbing ( 4 Jam perjalanan kaki )

Gunung Belerang adalah gunung aktif lain yang sering dikunjungi. Di lokasi menjelang puncaknya terdapat hamparan Taman Rayo/Taman Gedang serta sumber air panas (Grao) Sikau. Berbagai jenis anggrek dan Nephentes turut menghiasi panorama daerah ini. Genangan air membentuk telaga-telaga yang elok dengan tebingnya yang curam. Salah satunya adalah Telaga Dewa.
AKSESSIBILITAS
-1. Sungai penuh – Talang kemuning
( 1 Jam ) .
-2. Talang Kemuning – Puncak ( 6 – 7 Jam perjalanan)
(http://kerinciseblat.org)

[+/-] Selengkapnya...

Negeri Kami



Kabupaten Kerinci dikenal sebagai Kabupaten yang memiliki panorama yang terindah di Provinsi Jambi yang keindahannya menjadi terkenal dengan keberadaan Gunung Kerinci yang merupakan gunung tertinggi di Sumatera, Air Terjun Telun Berasap dan Danau Gunung Tujuh di kaki Gunung Kerinci. Keberadaan Taman Nasional Kerinci Seblat yang merupakan paru-paru dunia, dimana hidup bermacam flora dan fauna yang berguna untuk penelitian, Danau Kerinci, Danau Lingkat dan sejumlah peninggalan bersejarah serta banyaknya objek menjadi keindahan Kerinci semakin menarik.


Letak wilayah Kabupaten Kerinci secara geografis adalah di antara 01 41’ sampai 02 26’ lintang selatan dan 101 08’ sampai 101 40’ bujur timur dengan ibu kota Sungai Penuh yang berjarak 418 km dari Kota Jambi.
Kabupaten Kerinci secara administratif dibagi dalam 17 (tujuh belas) Kecamatan dengan berbagai perkembangannya masing-masing, baik karena potensi geografis, sumber daya alam, sumber daya manusia, maupun karena pembangunan prasarana pada masing-masing wilayah.
Sebagai suatu wilayah Kabupaten Kerinci terbentang di atas wilayah seluas 420.000 Ha dan merupakan kabupaten terkecil kedua diantara kabupaten/kota yang ada di Provinsi Jambi (± 7,86% dari total Provinsi). Dari wilayah Kerinci keseluruhan, 52 % merupakan kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, hanya sekitar 48 % yang merupakan kawasan budidaya atau kurang dari 4% dari seluruh wilayah Provinsi Jambi. Dari luas wilayah 205.000 Ha kawasan budidaya, seluas 41.620 Ha (20,56%) adalah kawasan non pertanian dan seluas 163.380 Ha untuk lahan pertanian. Kabupaten Kerinci adalah wilayah yang subur dengan keterbatasan lahan, harus berupaya menggali potensi alternatif yang dapat digunakan untuk mepercepat proses pembangunan, terutama dengan memanfaatkan potensi alam yang mengandung keindahan dan menarik minat wisatawan untuk berkunjung.
Jumlah penduduk Kabupaten Kerinci per 31 Desember 2006 sebesar 311.354 jiwa, yang terdiri dari 154.227 jiwa penduduk laki-laki dan 157.127 jiwa penduduk perempuan dengan ratio 98 Kepadatan penduduk tahun 2006 sebesar 74 jiwa per km2. Berdasarkan Kerinci Dalam Angka Tahun 2005, penduduk Kabupaten Kerinci berjumlah 308.785 jiwa. Ini berarti pertumbuhan penduduk Kabupaten Kerinci bertambah sebesar 0,83 % pertahun. Sedangkan berdasarkan perhitungan sementara per Desember 2006, jumlah penduduk Kabupaten Kerinci Tahun 2006 mencapai 311.354 jiwa.
Sebagian besar bekerja pada sektor pertanian dan perkebunan. Lahan-lahan pertanian dan perkebunan menghasilkan beraneka ragam produk seperti, Sayu-sayuran, Palawija Buah-buahan (Alpukat, Pisang, Manggis, Durian, Jeruk, dll). Pertanian pada sawah merupakan hamparan yang paling luas memberi keindahan alam yang mempesona disaat musim panen tiba. Selai itu produk perkebunan seperti Kayu Manis (Cassiavera), Kopi dan Teh merupakan produk dengan kwalitas ekspor. Tujuan Ekspor meliputi Negara Eropa, Amerika, Arab dan Asia Timur. Kondisi pertanian dan perkebunan ini merupakan obyek agrowisata yang menarik khas dataran tinggi Kerinci.
Sebagian dari daerah Kerinci merupakan daerah berhutan lebat yang alami. Didalamnya masih tersimpan kekayaan flora dan fauna yang menarik dan terlindung dengan baik. Beberapa diantaranya adalah binatang langka dan dan jenis tumbuhan endemic khas Kerinci, sehingga kawasan hutan Kerinci ditetapkan menjadi bagian dari Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Hutan yang alami serta flora dan fauna yang terlindungi merupakan atraksi objek Ekowisata yang mengagumkan.
Kerinci dengan rentang sejarahnya yang panjang mewarisi benda-benda sejarah seperti Batu Menhir, Nekara perunggu dari zaman Paleometalik, Keramik, Tanduk Bertulis Aksara Incum, Mesjid kuno dan Rumah Adat. Tari Asyeik, Tari Tahu, Tari Iyo-iyo, Tari Rangguk, Tari Mahligai Kaco, Tari mandi di Taman, Tari Ayu Luci, PencakSilat, Tale dan Tradisi kumun (dongeng) atau Karya sastra lainnya turut mewarnai kekayaan seni dan budaya masyarakat Kerinci.
Kerajinan khas Kerinsi turut pula memeriahkan khasanah seni dan budaya, seperti anyaman rotan, pandan, bamboo, bigau dalam bentuk perhiasan dan perlengkapan rumah tangga dengan spesifik gaya local Kerinci.Kerajinan lainnya seperti Gerabah, Bordir, Batik Kerinci(motif aksara incung) pandai besi, ukiran kayu, cendra mata kulit kayu manis dan kayu pacat (kayu endemik spesifik daerah Kerinci) dibuat dalam bentuk hiasan rumah tangga dan tongkat.
Diantara Gunung Kerinci dan Gunung Raya itulah Kerinci berkembang dan keragamanobyek wisata seperti obyek wisata alam dan objek wisata budaya. Sumber (http://www.kerincikab.go.id/)

[+/-] Selengkapnya...

Buat Sahabat

Seluruh crew NBL Indoenesia.serta keluarga besar NBL, mengucapkan selamat dan sukses kepada para sahabat: Bang Iswadi (Uda Is), Wiwin (win), Afni (Chifni), Ade Nurman (Edu), Rubby (Roby) yang telah lulus seleksi CPNS formasi 2008. Selamat bergabung di abdi negara.
Semoga kesuksesan ini akan di ikuti oleh para sahabat andalas semua. Amin.
Salam Persahabatan
dan tetap kompak
Salam Sakti

[+/-] Selengkapnya...